Rabu, 18 Mei 2011

macam-macam sholat fardhu serta niatnya

Barusan habis subuh jalan-jalan di internet. Nemu website ini. Mudah-mudahan boleh di kopi pes, siapa tau bermanfaat di kemudian hari :)
Shalat Shubuh. 
2 Rakaat, waktunya antara menjelang terbit fajar sebelum terbit matahari. Niatnya sebagai berikut:
“Ushalli Fardladh shub-hi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.” lalu takbiratur ihram: Allahu Akbar.
Artinya: “Aku sengaja shalat fardu subuh dua rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”
Shalat Dzuhur. 
4 rakaat, waktunya antara mulai matahari tergelincir dengan posisi tepat diatas kepala sampai dua jam sesudahnya. Niatnya:
“Ushalli Fardlal dzuhri arba’a rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.” lalu takbiratur ihram: Allahu Akbar.
Artinya:”Aku sengaja shalat fardu Dzuhur empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”
Shalat Ashar. 
4 rakaat, waktunya satu jam sejak berakhirnya waktu shalat dzuhur sampai menjelang matahari terbenam. Niatnya:
“Ushalli Fardlal ‘ashri arba’a rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.” lalu takbiratur ihram: Allahu Akbar.
Artinya:”Aku sengaja shalat fardu Ashar empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”
Shalat Maghrib. 
3 rakaat, waktunya saat terbenamnya matahari sampai hilangnya tanda senja, yakni merah langit disebelah barat. Niatnya:
“Ushalli Fardlal Maghribi tsalatsa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.” lalu takbiratur ihram: Allahu Akbar.
Artinya:”Aku sengaja shalat fardu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”
Shalat Isya’ 
4 rakaat, waktunya antara satu jam habis waktu maghrib sampai satu jam menjelang waktu subuh. Niatnya:
“Ushalli Fardlal Isyaa-i arba’a rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (makmuman/imamam) lillahi ta’ala.” lalu takbiratur ihram: Allahu Akbar.
Artinya:”Aku sengaja shalat fardu Isya’ empat rakaat menghadap kiblat (makmum/imam) karena Allah”

Selasa, 17 Mei 2011

ADZAN DAN IQAMAH


Adzan

أَللهُ أَكْبَرُ

(Allōhu akbar) 4 kali

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أللهُ

(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali

أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali

أَشْهَدُ أَنَّ عَلِيًّا وَلِيُّ اللهِ

(Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali

حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

(Hayya ‘alal falāh) 2 kali

حَيَّ عَلَى خَيْرِ الْعَمَلِ

(Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali

أَللهُ أَكْبَرُ

(Allōhu akbar) 2 kali

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

(Lā ilāha illallōh) 2 kali

Iqamah

أَللهُ أَكْبَرُ

(Allōhu akbar) 2 kali

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أللهُ

(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali

أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali

أَشْهَدُ أَنَّ عَلِيًّا وَلِيُّ اللهِ

(Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali

حَيَّ عَلَى الصَّلاَةِ

(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali

حَيَّ عَلَى الْفَلاَحِ

(Hayya ‘alal falāh) 2 kali

حَيَّ عَلَى خَيْرِ الْعَمَلِ

(Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali

قَدْ قَامَتِ الصَّلاَةُ

(Qod qōmatish sholāh) 2 kali

أَللهُ أَكْبَرُ

(Allōhu akbar) 2 kali

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ

(Lā ilāha illallōh) 1 kali

DO'A SEHARI-HARI

1. Do’a sebelum makan:
اللهم بارك لنا فيما رزقتنا وقنا عذاب النار 
Ya Allah berilah berkah kepada kami dari apa yang engkau beri rezeki pada kami dan hindarkanlah kami dari azab neraka.

Do,a sesudah makan:
الحمد لله الذي أطعمنا وسقانا وجعلنا من المسلمين 
Segala Puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami dan menjadikan kami muslim.

Do’a Iftar (buka Puasa):
اللهم لك صمت وبك آمنت وعلى رزقك أفطرت برحمتك يا ارحم الرحمين
Ya Allah untuk-Mu lah aku berpuasa dan kepada-Mu lah aku beriman dan atas rizki-Mu-lah aku berbuka, dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

2. Do’a masuk Masjid:
اللهم افتح لى أبواب رحمتك
Ya Allah, bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku.

Do’a keluar Masjid:
اللهم اني اسألك فضلك
Ya Allah sesungguhnya aku minta kepada-Mu dengan keutamaan-Mu. 

3. Do’a masuk WC:
اللهم اني أعوذ بك من الخبث والخبائث
Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari Godaan Syaiton laki-laki dan Perempuan. (HR.Bukhari) 

Do’a keluar dari WC:
غفرانك الحمد لله الذي اذهب عني الأذى وعافانى
Aku minta ampun kepada-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghindarkan daku dari penyakit dan menyehatkanku.

4. Do’a sebelum tidur:
باسمك اللهم أحيا وبأموت
Dengan namamu, aku hidup dan aku mati. 

Do,a ketika bangun tidur:
الحمد الله الذي أحيانا بعدما أماتنا واليه النشور 
Segala puji bagi Allah yang telah membangunkan kami setelah kami ditidurkan, dan kepadaNyalah kami akan di bangkitkan. 

5. Do’a ketika keluar dari rumah:
بسم الله توكلت على الله ولاحول ولا قوة الا بالله
Dengan nama Allah (aku keluar) aku bertawakkal kepadaNya, tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah.

Do`a ketika masuk rumah: 
بسم الله ولجنا وبسم الله خرجنا وعلي الله توكلنا
Dengan nama Allah kami masuk (kerumah) dengan nama Allah kami keluar (darinya) dan kepada Tuhan kami bertawakkal.

6. Do’a ketika mendengarkan Adzan:
Seseorang untuk mendengarkan adzan hendaklah membaca sebagaimana yang di kumandangkan oleh muadzin, kecuali bacaan :حي علي الصلاة (hayya 'alassholaah) dan حي علي الفلاح (hayya 'alalfalaah) maka padanya bacalah :لاحول ولاقوة الابالله (laa haula walaa quwwata illa billah)

Membaca shalawat kepada Nabi saw sesudah adzan : 

اللهم رب هذه الدعوة التامة والصلاة القائمة آت سيدنا محمدا الوسيلة والفضيلة وابعثه مقاما محمودا الذي وعدته(انك لا تخلف الميعاد)

Ya Allah, Tuhan panggilan yang sempurna (azan) dan shalat (wajib) yang didirikan. Berilah Al-Wasilah (derajat di surga,yang tidak akan diberikan selain kepada Nabi SAW). Dan Fadhilah kepada Muhammad. Dan bangkitkan Beliau sehingga bisa menempati maqam terpuji yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji. 

7. Do`a sebelum wudhu:
بسم الله Dengan nama Allah (saya berwudhu). 

Do`a setelah berwudhu: 
اشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له واشهد ان محمدا عبده ورسول الله
Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang patut di sembah kecuali Allah yang Maha Esa dan tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba & utusanNya .

اللهم اجعلني من التوابين واجعلنى من المتطهرين 

Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah termasuk orang-orang (yang senang) bersuci.

8. Do’a ketika bersin:
Apabila seseorang diantara kamu bersin hendaklah membaca : الحمد لله (segala puji bagi Allah), lantas saudara atau temannya berkata : يرحمك الله (semoga Allah memberi berkah kepadamu), Bila saudara atau temannya berkata demikian bacalah :
يهديكم الله ويصلح بالكم (semoga Allah memberi petunjuk kepadamu dan memperbaiki hatimu). 

9. Do’a Pelebur Dosa Majlis.
سبحناك اللهم وبحمدك اشهد ان لا اله الا انت استغفرك واتوب اليك
"Maha Suci Engkau, Ya Allah, aku memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Engkau, aku minta ampun dan bertaubat kepada-Mu. 

10. Do’a sebelum berhubungan suami istri
بسم الله اللهم جنبنا الشيطان و جنب الشيطان ما رزقتنا
Dengan nama Allah. Ya Allah! Jauhkan kami dari setan, dan jauhkan setan untuk mengganggu apa yang Engkau rezekikan kepada kami. 

11. Doa untuk dijauhkan dari bala dan marabahaya:
بسم الله الذي لا يضر مع اسمه شئ في الأرض و لا في السماء وهو السميع العليم
"Dengan nama Allah yang segala sesuatu baik di langit maupun di bumi tidak akan memberi mudhorot (bahaya) apa-apa selama berlindung dengan menyebut nama-Nya

12. Doa penawar dan penyejuk hati dari kesedihan, rasa malas, kebingungan, ketidak mampuan, bakhil dan keterlilitan hutang.
اللهم إني أعوذ بك من الهم و الحزن, و أعوذ بك من العجز و الكسل, وأعوذ بك من الجبن و البخل, وأعوذ بك من غلبة الدين و قهر الرجال
"Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kebingungan dan keduka-citaan, aku berlindung kepada-Mu dari sifat lemah dan malas, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut dan bakhil, aku berlindung kepada-Mu dari beban hutang penindasan orang-orang


Minggu, 15 Mei 2011

SHOLAT 'IED MENURUT RASULULLAH

1.                              Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat ‘ied di tanah lapang. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah menunaikan shalatnya di masjid kecuali sekali saja, yaitu karena hujan.
2.                              Pada saat hari Raya ‘Idul Fitri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenakan pakaian terbaik (terindah).
3.                              Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa makan kurma -dengan jumlah ganjil- sebelum pergi melaksanakan shalat ‘ied. Tetapi pada ‘Idul Adha beliau tidak makan terlebih dahulu sampai beliau pulang, setelah itu baru beliau memakan sebagian daging binatang sembelihannya.
4.                              Dianjurkan untuk mandi sebelum pada hari ‘ied sebelum ke tanah lapang, sebagaimana hal ini dilakukan oleh Ibnu Umar yang dikenal semangat mengikuti sunnah Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam.
5.                              Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berjalan (menuju tanah lapang) sambil berjalan kaki. Beliau biasa membawa sebuah tombak kecil. Jika sampai di tanah lapang, beliau menancapkan tombak tersebut dan shalat menghadapnya (sebagai sutroh atau pembatas ketika shalat).
6.                              Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengakhirkan shalat ‘Idul Fitri (agar kaum muslimin memiliki kesempatan untuk membagikan zakat fitrinya) dan mempercepat pelaksanaan shalat ‘Idul Adha (supaya kaum muslimin bisa segera menyembelih binatang kurbannya).
7.                              Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah keluar menuju lapangan kecuali setelah matahari terbit, lalu beliau bertakbir dari rumahnya hingga ke tanah lapang.
8.                              Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sampai di tanah lapang langsung menunaikan shalat tanpa ada adzan dan iqomah. Tidak ada juga ucapan, ‘Ash Sholatul Jami’ah‘. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam dan juga sahabatnya tidak menunaikan shalat sebelum (qobliyah) dan sesudah (ba’diyah) shalat ‘ied.
9.                              Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat ‘ied dua raka’at terlebih dahulu kemudian berkhutbah. Pada rakaat pertama beliau bertakbir 7 kali berturut-turut setelah Takbiratul Ihram, dan berhenti sebentar di antara tiap takbir. Tidak disebutkan bacaan dzikir tertentu yang dibaca saat itu. Hanya saja ada riwayat dari Ibnu Mas’udradhiyallahu ‘anhu bahwa bacaan ketika itu adalah berisi pujian dan sanjungan kepada Allah ta’ala serta bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan diriwayatkan pula bahwa Ibnu Umar (yang dikenal semangat dalam mencontoh Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam)mengangkat kedua tangannya pada setiap takbir.
10.                        Setelah bertakbir, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surat Al-Fatihah dan suratQaf” pada raka’at pertama serta suratAl-Qamar” pada raka’at kedua. Kadang-kadang beliau membaca suratAl-A’la” pada raka’at pertama dan “Al-Ghasyiyah” pada raka’at kedua. Kemudian beliau bertakbir lalu ruku’ dilanjutkan takbir 5 kali pada raka’at kedua lalu membaca Al-Fatihah dan surat lainnya.
11.                        Setelah menunaikan shalat, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menghadap ke arah jamaah, sedang mereka tetap duduk di shaf masing-masing. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyampaikan khutbah yang berisi wejangan, anjuran dan larangan.
12.                        Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di tanah dan tidak ada mimbar ketika beliau berkhutbah.
13.                        Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memulai khutbahnya dengan ‘Alhamdulillah…‘ dan tidak terdapat dalam satu hadits pun yang menyebutkan beliau memulai khutbah ‘ied dengan bacaan takbir. Hanya saja dalam khutbahnya, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak bacaan takbir.
14.                        Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi keringanan kepada jamaah untuk tidak mendengar khutbah.
15.                        Diperbolehkan bagi kaum muslimin, jika ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at untuk mencukupkan diri dengan shalat ‘ied saja dan tidak menghadiri shalat Jum’at.
16.                        Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam selalu melalui jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang (dari shalat) ‘ied.
Pembahasan ini disarikan dari kitab Zadul Ma’ad, Ibnul Qayyim al-Jauziyyah

TATA CARA SHOLAT




Solat Wajib dan Praktiknya
Syarat-syarat Sah SolatApabila kita sudah mempunyai air wudhu bererti kita sudah siap untuk mengerjakan solat. Kita boleh solat dimana saja asalkan di tempat suci. Suci disini maksudnya adalah tidak bernajis. Boleh menggunakan alas seperti sajadah atau apa saja yang bersih, sekalipun tidak memakai alas sama sekali, seperti di atas bumi. Meskipun demikian, yang penting dipersiapkan sebagai persyaratan shalat ialah:
  1. Menutup aurat bagi lelaki iaitu antara pusat dengan lutut. Aurat wanita, seluruh badan, kecuali muka dan telapak tangan. Menutup aurat boleh dengan apa saja asal suci, tidak tembus pandang seperti plastik bening atau benda semacam lainnya.
  2. Menghadap ke arah kiblat, yaitu Ka'bah di Makkah. Bila tidak memungkinkan, misalnya di atas kereta api, kapalterbang atau tak diketahui sama sekali, maka hadapkanlah wajah kita ke mana saja yang kita merasa condong bahawa itu adalah kiblat.
  3. Harus mengetahui dengan yakin sudah berada dalam waktu solat yang hendak dikerjakan.
  4. Yakin bahawa badan, pakaian, dan tempat solat suci dari najis.
  5. Suci dari hadas besar dan hadas kecil.

Praktik Solat
Sesudah mempunyai air wudhu' dan siap untuk solat, maka kita segera dapat memulainya dengan urutan sebagai berikut.
Berdiri Tegak Lurus
Berdiri tegak lurus dengan menghadap ke arah kiblat, disertai dengan niat: "Aku solat...(zuhur, misalnya), wajib kerana Allah". "Usalli fardhu...(Zhuhrii), lillahii ta'ala"

Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sampai menyentuh telinga diiringi dengan membaca:
Allahhu Akbar (Allah Maha Besar) (1x)
Ucapan "Allahhu Akbar" disebut Takbiratul Ihram (hukumnya wajib) kemudian pada saat peralihan gerak atau sikap, sangat dianjurkan mengucapkan takbir "Allahhu Akbar". Yang perlu diperhatikan, apabila takbir dilakukan dalam keadaan berdiri, maka sebaiknya pengucapan takbir ini disertai dengan mengangkat kedua tangan seperti pada sikap takbiratul ihram. Dan apabila perpindahan gerak atau sikap terjadi dalam keadaan duduk, maka ucapan takbir tidak perlu disertai dengan mengangkat kedua tangan. Semua ucapan takbir dalam shalat hukumnya sunnat, kecuali takbir yang pertama yaitu takbiratul ihram.

Doa Iftitah
Selesai membaca takbiratul ihram, tangan langsung disedekapkan ke dada. Yang kanan menghimpit tangan kiri, pergelangan sejajar dengan pergelangan. Kemudian membaca doa iftitah (doa permulaan dan atau doa pembuka) yaitu:
Innii wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wamaa ana minal musyrikiin. Inna salaati wa nusukii wa mahyaayaa wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bizdaalika umirtu wa ana minal muslimin.
Aku hadapkan wajahku kepada Allah yang menjadikan langit dan bumi, dengan keadaan suci lagi berserah diri; dan aku bukanlah dari golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, matiku hanya semata-mata bagi Allah, Tuhan Semesta alam. Tidak ada sekutu baginya, demikian akau diperintahkan, dan aku adalah termasuk kedalam golongan orang-orang yang berserah diri.
Membaca do'a iftitah hukumnya sunnat. (Selain doa tersebut di atas, masih ada doa'a-do'a iftitah yang lain yang biasa juga dibaca oleh Rasulullah s.a.w.).

Ta'awwudz
Selesai membaca do'a iftitah, lalu membaca "ta'awwudz". Bacaan t'awwudz hukumnya sunnat. Lafazhnya yaitu:
A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim
Aku berlinding kepada Allah dari kejahatan setan yang terkutuk.

Al Fatihah
Seudah ta'awwudz, lalu membaca surah Al Fatihah. membaca surah Al Fatihah pada setiap rakaat solat (wajib/sunnah) hukumnya wajib.
Bismillaahirrahmaanirrahiim. Alhamdulillaahi rabbil'aalamin Arahmaanirrahiim Maaliki yawmiddiin Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin Ihdinash shiraathal mustaqiim Shirathal ladziina an'amta alaihim gahiril maghdhuubi'alaihin waladh dhaalliin Aaamiin


Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah yang memelihara sekalian Alam Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Yang merajai hari pembalasan Hanya kepada-Mu kami meyembah dan hanya kepada-Mu saja kami mohon pertolongan Tunjukilah kami jalan yang lurus Jalan mereka yang Engkau beri ni'mat, bukan jalan mereka yang engkau murkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Kabulkanlah permohonan kami,ya Allah!Sesudah membaca Al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua pada solat wajib, kita disunnatkan membaca surah-surah atau ayat yang lain. Pada rakaat selanjutnya yaitu ketiga dan/atau keempat, kita hanya diwajibkan membaca Al Fatihah saja, sedangkan pembacaan surah atau ayat lainnya tidak diwajibkan. Surah-surah atau ayat-ayat Al Quran yang diinginkan dapat saja kita pilih diantara sekian banyak surah dari Al Quran. Sebaiknya usahakanlah tetap membaca surah atau beberapa ayat Al Quran sesudah al Fatihah pada rakaat pertama dan kedua (pada solat wajib) misalnya:
Wal ashri innal insaana lafii khusrin illaladziina 'aamanu wa'amilus shaalihaati watawaashaw bil haqqi watawaashaw bis shabri (QS)
"Demi waktu. Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh serta mereka yang berwasiat pada jalan kebenaran dan mereka yang berwasiat pada ketabahan."

Ruku
Di dalam ruku membaca :
1. Subhaana rabbiyal azhim (3x) ("Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung")
atau
2. Subhaanakallahumma rabbanaa wa bihamdika allaahummaghfirlii ("Maha suci Engkau ya Allah, ya Tuhan Kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku")
*Boleh dipilih salah satu di antara kedua do'a tersebut.

I'tidal
I'tidal atau bangun dari ruku seraya mengangkat kedua tangan membaca:
Sami'allaahu liman hamidah. Rabaanaa walakal hamdu. (Maha mendengar Allah akan pujian orang yang memuji-Nya. Ya Tuhan kami, untuk-Mu lah segala puji.")
Bagi orang yang telah lancar bacaannya, maka pujian bangun dari ruku dapat diperpanjang dengan:
"Mil-ussamaawaati wa mil ul ardhi wa mil-umaa syi'ta min sya-in ba'du" (Untuk-Mu lah segala puji sepenuh langit dan bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki.)

Sujud Pertama
Bacaan dalam sujud:
Subhaana rabbiyal a'la (3x) (Mahasuci Tuhanku Yang Maha Tinggi_
Atau boleh juga membaca pujian seperti pujian No. 2 dalam ruku yaitu:
Subhaanakallaahumma rabbanaa wa bihamdika Allaahummaghfirlii (Mahasuci Engkau ya Allah, ya Tuhan kami, dengan memuji Engkau ya Allah, ampunilah aku)

Duduk Diantara Dua Sujud
Ketika duduk diantara dua sujud membaca:
Allaahummaghfirlii, warhamnii, wajburnii, wahdinii, warzuqnii (Ya Allah, ampunilah hamba, kasihanilah hamba, cukupilah hamba, tunjukilah hamba, dan berilah hamba rizki.)
Atau boleh juga membaca:
Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'afinii, wa'fu'annii. (Wahai Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupilah aku, angkatlah derajatku, ber rizqilah aku, tunjukilah aku, sehatkanlah aku, dan maafkanlah segala kesalahanku.)
kembali ke atas ]

Sujud Kedua
Bacaan dalam sujud kedua, sama dengan bacaan dalam sujud pertama yaitu:
Subhaana rabbiyal a'la (3x)(Mahasuci Tuhanku yang Maha Tinggi)
Bacaan-bacaan dalam ruku, i'tidal, sujud, dan ketika duduk diantara dua sujud dalam solat, semuanya sunat (tidak wajib) yang amat dianjurkan.

Berdiri Pada Rakaat Kedua
Sikap berdiri pada rakaat kedua sama dengan sikap berdiri pada rakaat pertama, yaitu dengan bersedekap tangan ke dada, yang kanan di atas yang kiri.
Mulai dengan membaca ta'awwudz:
A'uudzu billaahi minasy syaithaanirrajiim (Aku berlindung kepada Allah dari kejahatan syaithan yang terkutuk.)
Kemudian diteruskan dengan membaca surah Al-Fatihah.
Sesudah membaca Al-Fatihah, kembali pada rakaat kedua ini dianjurkan untuk membaca pula satu surah atau beberapa surah atau ayat-ayat suci Al Quran. Kemudian kembali melakukan ruku.

Ruku di Rakaat Kedua
Sikap dan bacaan ruku di rakaat kedua ini sama dengan sikap dan bacaan pada ruku di rakaat pertama.

Bangun dari Ruku
Sama dengan I'tidal pada rakaat pertama, bangkit serta mengangkat kedua tangan seraya membaca do'a i'tidal.

Sujud Pertama pada Rakaat Kedua
Bacaan di dalam sujud ini sama dengan bacaan pada sujud di rakaat pertama.

Duduk Diantara Dua Sujud
Bacaan doa ketika duduk diantara dua sujud pada rakaat kedua sama dengan bacaan pada rakaat pertama.

Sujud Kedua Pada Rakaat Kedua
Sikap dan bacaan pada sujud kedua pada rakaat kedua sama juga dengan sikap dan bacaan pada sujud-sujud sebelumnya.

Duduk Tahiyyat
Sikap duduk pada tahiyyat pertama (Tawarruk, keadaannya sama ketika duduk antara dua sujud menduduki kaki kiri, sedang kaki kanan tegak dengan jarijari kaki menghadap kiblat). Lain dengan sikap duduk pada tahiyyat kedua atau tahiyyat akhir (ifti-rasy, kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari kaki menghadap ke arah kiblat).
Bacaan ketika tahiyyat ialah:
At tahiyyaatu lillaah, wash shalawaatu waththayibaatu
Semoga kehormatan untuk Allah, begitu pula segala do'a dan semua yang baik-baik.
Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh
Salam sejahtera untukmu wahai para Nabi, dan rahmat Allah serta barakah-Nya.
Assalaamu'alainaa wa'ala ibaadillahis shaalihiin
Salam sejahtera untuk kami dan untuk para hamba Allah yang saleh
Asyhadu anlaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa rasuuluh
Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa sesungguhnya Muhammad adalah hamba Allah dan Rasul-Nya
Contoh di atas adalah praktek solat subuh 2 rakaat. Bila Anda solat Maghrib 3 rakaat, maka bacaan tahiyyat pertama rakaat kedua cukup samapai pada "Allaahumma shalli 'alaa Muhammad" dan akhir rakaat ketiga bacaan tahiyyat dibaca dengan sempurna samapi "hamiidun majiid". Setelah itu memberi salam.
Bila anda solat 4 rakaat, yaitu Zohur, Ashar, atau Isya, maka akhir rakaat kedua persis sama dengan akhir rakaat kedua solat Maghrib. Pada akhir rakaat ketiga, tak ada tahiyyat, dan pada akhir rakaat keempat barulah anda sempurnakan bacaan tahiyyat hingga "hamiidun majiid", lalu memberi salam sebagai akhir dari shalat.
Allaahumma shalli 'alaa Muhammadin wa'alaa aali Muhammadin, kamaa shallaita 'alaa Ibraahim wa'alaa aali Ibrahim, wa baarik 'alaa Muhammadin, kama baarakta 'alaa Ibrahiima wa'alaa aali Ibraahima, fil 'aalamiina innaka hamiidun majiid.
Ya Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, dan berilah berkat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau memberi berkat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha terpuji lagi Maha Mulia.
Doa sebelum salam:
allahumma inni 'audzubika min 'adzabi jahannama wa min 'adzabil qabri wa min fitnatil mahya wa mamati wamin syari fitnatil maasihid dajjal


artinya:
Ya allah aku berlindung kepada engkau dari azab neraka jahannam dan dari azab kubur dan dari fitnah hidup dan mati dan dari kejahatan masihidajjal

Perayaan HUT Israel Sakiti Hati Muslim Indonesia

JAKARTA - Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) menyayangkan jika peringatan hari kemerdekaan Israel jadi digelar. Syuhada Bahri, ketua DDII mengatakan hal tersebut sama saja dengan menyakiti Indonesia, yang mayoritas penduduknya adalah muslim.

Selain itu, ia mengatakan Indonesia tidak memiliki hubungan politis apa-apa dengan Israel. “Jadi untuk apa kita merayakan hari ulang tahunnya,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Sabtu (14/5). Adanya perayaan seperti ini juga seharusnya diwaspadai karena dikhawatirkan Indonesia akan dituduh mendukung Israel. Terlebih, Israel merupakan negara Yahudi yang menjajah penduduk muslim di Palestina.

Tidak hanya itu, Syuhada menilai Israel yang dapat dikatakan mayoritas penduduknya adalah Yahudi itu adalah teroris terbesar di dunia. “Semua konflik yang ada di dunia ini berawal dari Israel. Dia memang negara kecil, namun banyak negara besar yang membantu dia,” tukasnya.

Ia juga mempertanyakan kehadiran Komunitas Yahudi Indonesia yang akhir-akhir ini marak diberitakan terkait adanya rencana perayaan HUT Israel di Jakarta hari ini. Bahkan, ia menyarankan kepolisian untuk menyelidikinya.

SHOLAT JENAZAH

Salat jenazah tidak dilakukan dengan ruku', sujud maupun iqamah, melainkan dalam posisi berdiri sejak takbiratul ihram hingga salam. Berikut adalah urutannya:
Berniat, niat salat ini, sebagaimana juga salat-salat yang lain cukup diucapkan di dalam hati dan tidak perlu dilafalkan, tidak terdapat riwayat yang menyatakan keharusan untuk melafalkan niat. [1][2]Niat salat jenazah
> Untuk jenazah laki-laki : " Ushalli 'alaa haadzal mayyiti arba 'a takbiiraatin fardhal kifaayati ma'muumam/imaaman lillahi ta'aalaa, Allahu akbar "
> Untuk jenazah perempuan : " Ushalli 'alaa haadzihil mayyiti arba 'a takbiiraatiin fardhal kifaayati ma'muuman/imaaman lillahi ta 'aalaa, Allaahu akbar "
Takbiratul Ihram pertama kemudian membaca surat Al Fatihah
Takbiratul Ihram kedua kemudian membaca shalawat atas Rasulullah SAW minimal :"Allahumma Shalli 'alaa Muhammadin" artinya : "Yaa Allah berilah salawat atas nabi Muhammad"
Takbiratul Ihram ketiga kemudian membaca do'a untuk jenazah minimal:"Allahhummaghfir lahu warhamhu wa'aafihi wa'fu anhu" yang artinya : "Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat, kesejahteraan dan ma'afkanlah dia".Apabila jenazah yang disalati itu perempuan, maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jadi untuk jenazah wanita bacaannya menjadi: "Allahhummaghfir laha warhamha wa'aafiha wa'fu anha". Jika mayatnya banyak maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahum. Jadi untuk jenazah banyak bacaannya menjadi: "Allahhummaghfir lahum warhamhum wa'aafihim wa'fu anhum"
Takbir keempat kemudian membaca do'a minimal:"Allahumma laa tahrimnaa ajrahu walaa taftinna ba'dahu waghfirlanaa walahu."yang artinya : "Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia." Jika jenazahnya adalah wanita, bacaannya menjadi: "Allahumma laa tahrimnaa ajraha walaa taftinna ba'daha waghfirlanaa walaha."
Mengucapkan salam

WUDHU

¤HAL WUDHU
Sebelum melaksanakan shalat diwajibkan bersuci terlebih dahulu, yaitu wudhu menggunakan air atau tayamum menggunakan tanah kering atau debu untuk orang yg sakit (bagi orang yang sakit dan tidak bisa menggunakan air. Atau dalam keadaan tidak ada air sama sekali/ darurat)
¤syarat-syaratnya wudhu.
Ada sembilan perkara, yaitu:
1. Agama Islam.
2. Bisa membedakan pekerjaan yang baik dengan yang jelek (tamjiz).
3. Suci dari darah (Haidh dan Nifas) untuk perempuan.
4. Tidak boleh ada suatu barang yang menghalangi air pada anggota wudhu (kulit) misal: cat, lilin, getah, dan sebagainya.
5. Tidak boleh ada pada anggota yang merubah air wudhu, misal kesumba dan sebagainya.
6. Harus memakai air yang suci dan mensucikan.
7. Tahu akan fardhu-fardhunya wudhu.
8. Jangan mengitikadkan/ meniatkan fardhu menjadi sunah.
9. Sampai waktu (buat orang yang selamanya hadast) atau orang yang mempunyai penyakit.
¤Fardhunya wudhu.
Ada enam perkara, yaitu:
1. Niat dalam hati ketika sedang membasuh muka.
2. Membasuh muka, batasnya dari kening sampai rambut sampai ke dagu, dan diantara dua telinga kanan dan kiri.
3. Membasuh dua tangan (yang kanan dibasuh tangan kirh dan yang kiri dibasuh tangan kanan), dari ujung jari sampai ke sikut.
4. Mengusap (membasahi) sebagian kepala.
5. Membasu dua kaki (kanan-kiri) sampai pada mata kaki.
6. Tertib (merlente) urutan dari nomor pertama sampai ke akhir.
¤Lafadz wudhu.
نويت‎الوضوءلرفع‎الحدث‎الاصغرفرضالله‎تعالى.
"Nawaitul wudhua liraf'il hadatsil ashghari fardhan lillahi Ta'ala."
Artinya: Niat aku wudhu menghilangkan hadast kecil fardu karena Allah Ta'la.
¤Sunah wudhu.
Ada dua belas perkara, yaitu:
1. Membaca lafadz "Bismillahirrahmaanirrahiem".
2. Menghadap ke kiblat.
3. Memakai siwak (sikat gigi) memakai sugi (odol).
4. Mencuti tangan telebih dahulu.
5. Kumur-kumur tiga kali.
6. Mencuci hidung dan lubang hidung tiga kali.
7. Membasuh kedua telia luar dalam setelahnya mengusap kepala.
8. Mendahulukan kanan dari yang kiri.
9. Menggosok sela-sela jari, tangan dan kaki, dan menggosok janggut yang tebal (gimbal).
11. Tiga kali - tiga kali menbasuhnya / mengusapnya.
13. Berdo'a setelahnya berwudhu.
¤ Do'a setelah wudlu.
أشهدألاإله‎إلاالله‎وحده‎لاشرك‎له,
وأشهدأن‎محمداعبه‎ورسوله.
اللهم‎اجعلني‎من‎التوابين‎واجعلني‎من‎المتطهر‎ين‎واجعلني‎من‎عبادك‎الصلحين.
سبحانك‎اللهم‎وبحمدك‎أشهدألاإله‎إلاا‎نت‎استغفر‎ك‎واتوب‎اليك.
وعلى‎إله‎وصحبه‎وسلم.‎
"Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarikalahu Wa-asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu. Allahummaj'alni minattawwabina waj'alni minal mutathahhirina waj'alni min'ibadikash shalihina. Subhanaka Allahumma wabihamdika asyhadu an laa ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika washallallahu ala sayyidina Muhammadin wa'ala alihi washahbihi wasallam."
Artinya: Aku bersaksi bahwa tidak ada lagi tuhan yang wajib di sembah selain Allah. Tidak ada bagi-Nya yang menyamai-Nya dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu abdi dan utusan Allah. Ya allah, semoga menjadikan aku orang yang taubat dan menjadikan aku orang yang suci, serta menjadikan aku abdi Allah yang shaleh. Maha Suci engkau Allah dan disertai memuja kepada-Mu aku bersaksi bahwa tidak ada lagi tuhan selain Engkau. Aku mohon di ampuni dan taubat kepada-Mu. Semoga Tuhan memberi Rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya juga sahabat-sahabatnya serta memberi keselamatan.